19 September 2014

Mystery of Life ~ Guidance from God

I consider it as a miracle as I came across this article this morning...

The letter is taken from this link:
Quoted from Surat Keluarga  Februari 2014, Santo Laurensius.

Setiap keluarga berpilar cinta
 Tetapi cinta sendiri tidak berpilar
 Karena cinta hanya perlu dasar
 Yang menetapkannya menjadi kekuatan
 Bukan batasan dan syarat yang bertepi

Cinta juga tanpa ujung
 Sebab cinta sejati sepanjang masa
 Dan tindakan adalah seni menampilkannya
 Supaya orang melihat cinta yang nyata
 Dalam kata-kata yang tidak kosong belaka.

 Bersama Allah dan kasih-Nya
 Mari membuat cinta menjadi karya nyata
 Lawan kesempitan cinta diri
 Supaya Allah jangan menjadi pendusta
 Tetapi menampilkan wajah ramah-Nya
 Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih

Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day) memang sangat dekat pesannya dengan Tahun Baru Imlek, yaitu pesan moral keluarga. Maka memperhatikan orang-orang di rumah kita adalah tindakan perayaannya. Khususnya, untuk anak-anak kita yang mengalami kesulitan kepribadian, belajar, pergaulan, atau komunikasi dengan kita. Atau untuk pasangan yang mengalami kesulitan berelasi dengan kita.

Keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta, keluarga adalah tempat persemaian iman yang pertama, maka jangan lewatkan kesempatan itu mulai hari ini juga. Ketika kita berusia lanjut, kita akan menuai kepuasan batin melihat putera-puteri kita bertumbuh bukan hanya dalam pengetahuan, atau harta, tetapi bertumbuh menjadi “kekasih-kekasih Tuhan”. Apa yang harus kita buat untuk mereka? Sekali lagi mencintai dan melayani mereka dalam iman.

Another beautiful article, that I came across today, extracted from this link.  
Quoted from Surat Keluarga November 2013, Santo Laurensius.
Jika para orang tua memberi tempat untuk pendidikan nilai seperti sopan santun, kesabaran, kejujuran, ketekunan, kepercayaan, ketulusan, kemurahan hati, dan kerendahan hati, maka anak-anak akan mendapat “sekolah nilai” terbaik semasa hidup kanak-kanaknya. Musuh dari pendidikan nilai itu adalah ambisi membuta, semangat materialis, sikap acuh takacuh, individualisme, dan relativisme iman (kurang beriman).

Di atas semua itu, kita perlu mengingat bahwa karya cinta kasih adalah karya Roh Kudus. Roh Allah itu selalu mendahului kita melakukan kasih. Maka mintalah rahmat Roh Kudus, berdoalah dengan iman dan kasih, maka segala sesuatu akan lebih mudah kita alami dan jalani. Semoga rahmat Allah memberi pengharapan baru bagi keluarga kita semua. Amin
Salam Yesus, Maria, dan Yusuf

No comments:

Post a Comment